Jumat, 28 November 2008

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TRAUMA THORAK


DEFINISI


Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa kurang dari 44 tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor implikasi pada trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001).

Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995).

Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan dinding thorax, baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 1999). Tr

auma thorak adalah trauma yang terjadi pada toraks yang menimbulkan kelainan pada organ-organ didalam toraks.
Jenis trauma thorak :
Trauma Tembus
1 Pneumothoraks terbuka
2 Hemothoraks
3 Trauma tracheobronkial
4 Contusi Paru
5 Ruptur diafragma
6 Trauma Mediastinal

Trauma Tumpul
1. Tension pneumothoraks
2. Trauma tracheobronkhial
3. Flail Chest
4. Ruptur diafragma
5. Trauma mediastinal
6. Fraktur kosta

ETIOLOGI
1 Trauma tembus
- Luka Tembak
- Luka Tikam / tusuk
2 Trauma tumpul
- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Jatuh
- Pukulan pada dada

PATOFISIOLOGI
Dada merupakan organ besar yang membuka bagian dari tubuh yang sangat mudah terkena tumbukan luka. Karena dada merupakan tempat jantung, paru dan pembuluh darah besar. Trauma dada sering menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. Luka pada rongga thorak dan isinya dapat membatasi kemampuan jantung untuk memompa darah atau kemampuan paru untuk pertukaran udara dan osigen darah. Bahaya utama berhubungan dengan luka dada biasanya berupa perdarahan dalam dan tusukan terhadap organ
Luka dada dapat meluas dari benjolan yang relatif kecil dan goresan yang dapat mengancurkan atau terjadi trauma penetrasi. Luka dada dapat berupa penetrasi atau non penetrasi ( tumpuln ). Luka dada penetrasi mungkin disebabkan oleh luka dada yang terbuka, memberi keempatan bagi udara atmosfir masuk ke dalam permukaan pleura dan mengganggua mekanisme ventilasi normal. Luka dada penetrasi dapat menjadi kerusakan serius bagi paru, kantung dan struktur thorak lain.
Beberapa keadaan pada trauma dada :

1. Open Pneumothorak
Timbul karena trauma tajam, ada hubungan dengan rongga pleura sehingga paru menjadi kuncup. Seringkali terlihat sebagai luka pada dinding dada yang menghisap pada setiap inspirasi ( sucking chest wound ). Apabila luban ini lebih besar dari pada 2/3 diameter trachea, maka pada inspirasi udara lebih mudah melewati lubang dada dibandingkan melewati mulut sehingga terjadi sesak nafas yang hebat
2. Tension Pneumothorak
Adanya udara didalam cavum pleura mengakibatkan tension pneumothorak. Apabila ada mekanisme ventil karena lubang pada paru maka udara akan semakin banyak pada sisi rongga pleura, sehingga mengakibatkan :
v Paru sebelahnya akan terekan dengan akibat sesak yang berat
v Mediastinum akan terdorong dengan akibat timbul syok
Pada perkusi terdengar hipersonor pada daerah yang cedera, sedangkan pada auskultasi bunyi vesikuler menurun.
3. Hematothorak masif
Pada keadaan ini terjadi perdarahan hebat dalam rongga dada. Ada perkusi terdengar redup, sedang vesikuler menurun pada auskultasi.
4. Flail Chest
Tulang iga patah pada 2 tempat pada lebih dari 2 iga sehingga ada satu segmen dinding dada yang tidak ikut pada pernafasan. Pada ekspirasi segmen akan menonjol keluar, pada inspirasi justru masuk kedalam yang dikenal dengan pernafasan paradoksal

MANIFESTASI KLINIS

Tanda-tanda dan gejala pada trauma thorak :
- Ada jejas pada thorak
- Nyeri pada tempat trauma, bertambah saat inspirasi
- Pembengkakan lokal dan krepitasi pada saat palpasi
- Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek
- Dispnea, hemoptisis, batuk dan emfisema subkutan
- Penurunan tekanan darah
- Peningkatan tekanan vena sentral yang ditunjukkan oleh distensi vena leher
- Bunyi muffle pada jantung
- Perfusi jaringan tidak adekuat
- Pulsus paradoksus ( tekanan darah sistolik turun dan berfluktuasi dengan pernapasan ) dapat terjadi dini pada tamponade jantung

MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL

1. Nyeri
2. Ketidakefektifan pola nafas
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


FOKUS PENGKAJIAN
1. Nyeri pada tempat trauma yang bertambah pada saat inspirasi
2. Adanya daerah yang lunak bila disentuh
3. Pasien menahan dada dan bernafas pendek

Pemerikasaan Diagnostik Awal termasuk rontgen dada, HSD, Pemeriksaan pembekuan, golongan dan cocok silang, urinalisis, elektrolit dan osmolalitas, saturasi oksigen, GDA, EKG dan CT Scan

FOKUS INTERVENSI
1. Kaji ABC :
a. Pertahankan Airway, breathing dan circulation
b. Pastikan pergerakan udara yang adekuat
2. Dapatkan riwayat pasien dengan cepat
a. Apa yang terjadi ?
b. Bagaimana mekanisme dari luka/
c. Berapa lama luka itu terjadi?
d. Dimana terdapat nyeri ? dimana lokasinya ?
e. Apakah ada yang membuat nyerinya lebih baik atau lebih buruk?
f. Bagaimana nyeri yang dirasakan seperti apa ?
g. Bagaimana skala nyeri ( 1-10 ) ?
h. Apakah ada riwayat medis yang signifikan ?
3. Lakukan pengkajian cepat ( 1 menit ) untuk :
a. Sesak nafas dan sianosis
b. Tanda vital
c. Warna kulit dan suhu
d. Ukuran luka dan lokasi
e. Pergerakan dada yang berlawanan
f. Distensi vena leher
g. Trakhea deviasi
h. Respirasi stridor
i. Suara nafas bilateral
j. Penggunaan otot tambahan
k. Perkiraan volume tidal
l. Emfisema subkutan
m. Hisapan luka dada
n. Suara jantung
o. Disritmia
4. Tindakan cepat
a. Pemberian oksigen
b. Tutup luka dada yang terbuka
c. Kontrol segmen flail
d. Persiapkan untuk memasukan selang dada

Selasa, 11 November 2008

ANALISIS (BIOSTATISTIK)

ANALISIS DATA
• Proses penataan sistematis dari data-data yang ditemukan dalam penelitian utk selanjutnya diberi makna dan disajikan sebagai temuan penelitian

BENTUK DATA MENTAH
• Transkrip wawancara
• Data hasil observasi
• Data dari daftar isian/ Angket

TUJUAN ANALISIS
• Memaparkan data yang didapat
• Menggambarkan dan meringkas data dg cara ilmiah dlm bentuk tabel atau grafik
• Mengetahui kemaknaan(hubungan, perbedaan, pengaruh)

LANGKAH ANALISIS
PERSIAPAN
• Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
• Mengecek kelengkapan data
TABULASI
• Memberikan skor (scoring) thd item pertanyaan
ex : pertanyaan betul dinilai 1, salah dinilai 0, kemudian dijumlah
• Memberikan kode thd item-item yg tidak diberi skor
ex : jenis kelamin laki-laki diberi kode 1, perempuan diberi skor 0

PENERAPAN DATA SESUAI DGN PENDEKATAN PENELITIAN
• Deskriptifàmengetahui status atau mendeskripsikan suatu fenomena
• Komparasià membandingkan dua variabel atau lebih
• Korelasià mencari hubungan dua variabel atau lebih

JENIS ANALISIS
1. Analisis Deskriptif
Prosedur pengolahan data dg menggambarkan dan meringkas data dg cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik
Data yg disajikan meliputi
• Frekuensi
• Proporsi
• Rasio
• Rate (angka)
MEAN
• Paling sering digunakan utk menganalisis data
• Rata-rata hitung adalah jumlah semua hasil pengamatan (Sx) dibagi dengan banyaknya pengamatan (n)
MEDIAN
• Ukuran nilai tengah yg menyatakan posisi tengah dari sederetan angka hasil pengamatan
• Rumus untuk n ganjil : Me : (n+1)/ 2
Me : median
n : jumlah pengamatan

• Bila n genap maka akan terdapat 2 posisi median , yaitu antara ½ n dan ½ n + 1.
• Dengan demikian, median ditentukan dengan menghitung nilai rata2nya

MODUS
Salah satu ukuran nilai tengah yg dinyatakan dalam frekuensi terbanyak

2. Analisis inferensial (uji signifikansi)
a. PENELITIAN KORELASI
Untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara dua variabel atau lebih
Macam uji Korelasi
1. Korelasi Product Moment
2. Korelasi Spearman Rho
3. Koefisien Biserial
4. Koefisien Contingency
5. Kendalls Tau


b. PENELITIAN KOMPARASI
Penelitian ttg perbandingan persamaan atau perbedaan variabel yang diteliti
Macam Uji Komparasi
1. Uji T-Test independent
2. Paired T-test
3. Uji Mann Whitney
4. Uji Wilcoxon


REFFERENSI
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Budiarto. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Riwidikdo. 2007. Statistik Kesehatan. Yogya: Mitra Cendikia

NILAI BASIC SKILL NURSING 1 (BSN) S1 KEPERAWATAN SEMESTER 3

  1. A1.0700372 (Nilai 78)
  2. A1.0700373 (Nilai 84,3)
  3. A1.0700374 (Nilai 90,3)
  4. A1.0700375 (Nilai 75,4)
  5. A1.0700376 (Nilai 86,75)